Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momen penting bagi umat Islam untuk mengenang kelahiran Rasulullah dan meneladani akhlak beliau yang penuh kasih sayang, terutama kepada anak yatim, dhuafa, dan mereka yang membutuhkan. Maulid bukan hanya perayaan seremonial, tetapi juga momentum untuk merefleksikan nilai kepedulian dan kebaikan sosial yang diajarkan Rasulullah SAW.
Yayasan Cahaya Qalbu Insani, sebagai lembaga sosial yang berlokasi di Bekasi, menjalankan kiprah nyata dalam menyalurkan kepedulian tersebut. Yayasan ini fokus membina anak-anak yatim dan dhuafa melalui berbagai kegiatan sosial, pendidikan, dan keagamaan. Program-programnya tidak hanya berbasis santunan materi, tetapi juga pengembangan karakter agar anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang mandiri dan berakhlak mulia.

Salah satu bentuk kegiatan yang secara rutin dilakukan adalah istighosah Bersama anak-anak yatim dan dhuafa pada malam Jum’at. Kegiatan istighosah ini menjadi sarana spiritual untuk memohon keberkahan dan rahmat Allah SWT, sekaligus menguatkan ikatan emosional dan sosial antara pembina yayasan dengan anak-anak binaan. Malam Jumat yang penuh keberkahan dipilih sebagai waktu yang tepat untuk mengumpulkan doa bersama, penguatan mental spiritual, dan meningkatkan rasa kebersamaan.
Kegiatan istighosah ini menggabungkan nilai spiritual Maulid dengan aksi sosial nyata, yakni berbagi kasih dan perhatian kepada anak yatim dan dhuafa. Dengan gegap gempita peringatan Maulid dan ketenangan malam Jumat, Yayasan Cahaya Qalbu Insani menghadirkan suasana penuh harapan bagi anak-anak yang membutuhkan sentuhan kehangatan dan motivasi.
Yayasan Cahaya Qalbu Insani berkomitmen meneruskan sunnah Rasulullah SAW dengan senantiasa menghadirkan kegiatan yang mengedepankan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan. Dengan dukungan para donatur dan relawan, yayasan memastikan bahwa setiap santunan, donasi, dan kegiatan istighosah memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi anak-anak binaan.
Momentum Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi titik tolak yang mempererat ukhuwah dan meningkatkan solidaritas sosial dalam lingkungan Yayasan. Ini sekaligus membuktikan bahwa peringatan Maulid bukan sekadar mengenang, tetapi juga implementasi kasih sayang Rasul secara nyata kepada anak yatim dan dhuafa, melalui sambungan hati dan doa dalam istighosah malam Jumat.
Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an:
“Maka terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang” (QS. Adh-Dhuha: 9).
Ayat ini menjadi pengingat bahwa cinta kepada Rasulullah SAW diwujudkan dalam bentuk kepedulian nyata dan perlindungan kepada anak yatim dan dhuafa.
Dengan begitu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama kegiatan istighosah dan santunan oleh Yayasan Cahaya Qalbu Insani bukan hanya sekadar tradisi, tapi juga manifestasi keteladanan Rasul dan penguatan ukhuwah islamiyah yang menyentuh lahir dan batin. Harapannya, anak-anak yatim dan dhuafa yang dibina dapat tumbuh dengan penuh keberkahan dan semangat berkontribusi bagi agama dan bangsa.