Skip to content

Yayasan Cahaya Qalbu Insani – Peduli dan Berbagi

Home » Shalat Dhuha: Rahasia Rezeki dan Ketenangan Jiwa

Shalat Dhuha: Rahasia Rezeki dan Ketenangan Jiwa

shalat dhuha

Shalat dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Waktunya berlangsung sejak matahari terbit hingga mendekati masuknya waktu zuhur. Banyak orang mengenalnya sebagai shalat pembuka pintu rezeki, namun sesungguhnya shalat dhuha juga menyimpan rahasia besar bagi ketenangan jiwa.

Shalat dhuha adalah bentuk syukur atas nikmat Allah dan wujud tawakal dalam mencari keberkahan rezeki. Rasulullah SAW bersabda:
“Pada setiap persendian salah seorang dari kalian terdapat sedekah. Maka cukuplah bagi semuanya dengan dua rakaat dhuha.” (HR. Muslim).
Artinya, dua rakaat dhuha sudah menjadi tanda syukur atas nikmat tubuh dan kehidupan yang Allah berikan setiap hari.

Selanjutnya, dhuha memiliki banyak manfaat yang sangat berarti bagi seorang muslim. Ibadah sunnah ini tidak hanya sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat kesehatan dan kehidupan yang dianugerahkan Allah, tetapi juga merupakan bentuk sedekah untuk setiap persendian dan anggota tubuh. Dengan rutin melaksanakan shalat dhuha, seseorang membuka pintu rezeki dari Allah, karena shalat ini menjadi sarana memohon keberkahan dan kelancaran rezeki dari-Nya. Selain itu, shalat dhuha juga mampu menyejukkan hati, menghapus dosa-dosa kecil, serta menambah keimanan dan ketakwaan. Melalui keistiqamahan dalam shalat dhuha, seorang muslim menunjukkan ketawakkalan dan penghambaan total kepada Allah, meyakini bahwa segala kebutuhan hidupnya akan tercukupi oleh rahmat-Nya.

Dalil Keutamaan Shalat Dhuha

“Barangsiapa mengerjakan shalat dhuha dua rakaat, maka dia tidak termasuk orang lalai, empat rakaat maka dia termasuk orang yang taat, enam rakaat maka Allah akan mencukupinya, delapan rakaat maka Allah menulisnya sebagai orang yang taat dan ahli ibadah, dua belas rakaat maka Allah membangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Thabrani)

Hadits ini menunjukkan betapa luasnya ganjaran bagi orang yang menjaga shalat dhuha secara rutin.

Manfaat serta Keutamaan Shalat Dhuha

  1. Mendapat Pahala Besar
    Shalat dhuha menjadi zakat bagi setiap persendian dalam tubuh. Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap persendian harus dikeluarkan zakatnya, dan shalat dhuha adalah zakat untuk tubuh. Dengan melaksanakannya, seseorang mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT sebagai balasan atas ibadahnya.
  1. Menghapus Dosa-dosa
    Shalat dhuha yang dikerjakan istiqamah dapat menghapus dosa-dosa, walaupun dosa itu sebanyak buih di lautan. Ini menunjukkan betapa Allah sangat mengampuni hamba-Nya yang rajin beribadah sunnah ini.
  1. Membuka Pintu Rezeki
    Shalat dhuha dapat menjadi sarana untuk memohon rezeki yang luas dan berkah dari Allah SWT. Dengan berdoa dan beribadah di waktu dhuha, seorang muslim menunjukkan ketawakalannya kepada Allah dalam mencari rezeki halal.
  1. Mendekakan Diri kepada Allah
    Melaksanakan shalat dhuha menunjukkan rasa syukur dan kecintaan kepada Allah SWT. Ini merupakan bentuk penghambaan dan ketakwaan yang mendekatkan seorang hamba kepada Sang Pencipta.
  1. Membantu Menjaga Kesehatan
    Melakukan shalat di waktu pagi juga memberikan manfaat kesehatan, karena aktivitas fisik ringan yang dilakukan membantu memperlancar peredaran darah dan menenangkan pikiran.
  2. Dibangunkan Istana di Surga
    Ada hadits yang menyebutkan bahwa orang yang rutin menjalankan shalat dhuha akan dibangunkan istana di surga, sebagai ganjaran akhirat yang sangat mulia.

 

Niat shalat dhuha

Niat adalah bentuk kesungguhan hati untuk menjalankan ibadah sunnah ini sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan rezeki yang telah diberikan.

Shalat dhuha dapat dilaksanakan mulai dari 2 rakaat, dan bisa ditambah menjadi 4, 6, 8, bahkan hingga 12 rakaat, menyesuaikan kemampuan serta keikhlasan setiap orang, sesuai kemampuan dan keikhlasan masing-masing.

Niat boleh dibaca di dalam hati, karena tempat niat adalah di hati, bukan sekadar di lisan. Namun, agar mudah diingat dan diamalkan, berikut bacaan niatnya yang umum digunakan oleh umat Islam:

أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallī sunnatad-duhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya : ” Aku niat shalat dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Jika ingin melaksanakan lebih dari dua rakaat, niatnya tetap sama, hanya jumlah rakaatnya yang berbeda misalnya empat rakaat atau enam rakaat tergantung kemampuan.

Contoh untuk empat rakaat:

أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallī sunnatad-duhā arba‘a rak‘ātin lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku niat shalat sunnah dhuha empat rakaat karena Allah Ta’ala.”

 

Doa Setelah Shalat Dhuha

اللّهُمَّ إِنَّ الضُّحَى ضُحَاؤُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ.
اللّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضُحَائِكَ، وَبَهَائِكَ، وَجَمَالِكَ، وَقُوَّتِكَ، وَقُدْرَتِكَ، آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.

Latin:
Allahumma innad dhuhaa dhuhaauka, wal baha-a bahaauka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ‘ishmatuka.
Allahumma in kaana rizqii fissamaa’i fa’anzilhu, wa in kaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa in kaana mu‘assiran fayassirhu, wa in kaana haraaman fathahhirhu, wa in kaana ba‘idan faqarribhu. Bihaqqi dhuhaa-ika, wa baha-ika, wa jamaalika, wa quwwatika, wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shaalihiin.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu.
Ya Allah, jika rezekiku berada di langit maka turunkanlah, jika di bumi maka keluarkanlah, jika sulit maka mudahkanlah, jika haram maka sucikanlah, jika jauh maka dekatkanlah. Dengan hak dhuha-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”